Jember, 8 Mei 2025 – Dalam upaya menciptakan lingkungan kampus yang lebih inklusif dan ramah bagi seluruh mahasiswa, Universitas Jember berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan mahasiswa dalam mendukung penyandang disabilitas. Aksesibilitas dan inklusi merupakan aspek penting dalam dunia pendidikan, terutama dalam memastikan bahwa seluruh mahasiswa, termasuk yang memiliki disabilitas, dapat berpartisipasi secara penuh dalam kegiatan akademik maupun non-akademik.
Universitas Jember menunjukkan langkah nyata dalam mewujudkan kampus inklusif melalui kegiatan Seleksi Mahasiswa Calon Penerima Beasiswa Sahabat Difabel Tahun 2025 yang digelar pada 30 April 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring mahasiswa pendamping yang berdedikasi bagi rekan-rekan penyandang disabilitas.

Proses seleksi melibatkan panel penilai berkompeten yang terdiri dari:
- Ns. Tantut Susanto, Ph.D.
- Yeni Fitria, S.Kep., M.Kep.
- Franciscus Adi Prasetyo, M.Si.
- Sari Dewi Poerwanti, M.Kesos.
Dari proses seleksi tersebut, terpilih 15 mahasiswa penerima beasiswa yang dinilai memiliki potensi dan kepedulian tinggi dalam mendampingi mahasiswa difabel di lingkungan kampus.

Kepala LPMPP Universitas Jember, Drs. Albert Tallapessy, M.A., Ph.D mengatakan bahwa Penyandang disabilitas sering menghadapi berbagai tantangan dalam lingkungan kampus, baik dari segi aksesibilitas fisik, keterbatasan sumber daya, hingga kurangnya pemahaman dari lingkungan sekitar. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam menciptakan atmosfer kampus yang lebih mendukung bagi penyandang disabilitas. Sayangnya, masih banyak mahasiswa yang belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai kebutuhan serta cara berinteraksi yang tepat dengan mereka. Kurangnya wawasan ini dapat menyebabkan ketidaksengajaan dalam memperlakukan teman penyandang disabilitas secara kurang inklusif.

Sebagai tindak lanjut, pada 8 Mei 2025, para penerima beasiswa mengikuti Pelatihan Mahasiswa Sahabat Disabilitas, menghadirkan narasumber dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), yakni:
- Prof. Budiyanto, M.Pd.
- Acep Ovel Novari Beny, M.Pd.
- Khofidotur Rofiah, M.Pd.
Oleh karena itu, diperlukan program pelatihan yang sistematis agar mahasiswa dapat menjadi sahabat yang lebih peka dan proaktif dalam mendukung teman-teman disabilitas mereka. Training Sahabat Disabilitas ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar aksesibilitas, teknik komunikasi yang inklusif, serta keterampilan dalam memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas. Selain itu, program ini juga menjadi langkah konkret dalam memperkuat komitmen Universitas Jember sebagai institusi pendidikan yang inklusif. Dengan adanya pelatihan ini, mahasiswa diharapkan dapat menjadi bagian dari perubahan menuju lingkungan kampus yang lebih adil dan setara bagi semua individu, tanpa diskriminasi.

Prof. Ns. Tantut Susanto, Ph.D. selaku Koordinator PLKD menegaskan bahwa Pelatihan difokuskan pada pemahaman aksesibilitas bagi penyandang hambatan pendengaran dan penglihatan, dengan harapan para mahasiswa mampu menjadi pendamping yang peka, adaptif, dan kompeten.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Universitas Jember untuk menciptakan lingkungan belajar yang setara dan inklusif, serta membangun karakter mahasiswa yang empatik dan bertanggung jawab sosial.
