Jember, 5 Juni 2025 — Universitas Jember melalui Pusat Layanan Konseling dan Disabilitas (PLKD) sukses menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Dosen Konselor pada 3–4 Juni 2025. Kegiatan ini bertempat Aula Kantor Pusat Universitas Jember dan diikuti oleh 50 dosen perwakilan dari berbagai fakultas yang dipilih sebagai calon dosen konselor.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas para dosen dalam memberikan dukungan psikologis awal kepada mahasiswa, sekaligus membangun sistem layanan konseling yang lebih terintegrasi di tingkat fakultas. Langkah ini sejalan dengan komitmen Universitas Jember dalam menciptakan kampus yang ramah dan peduli terhadap kesehatan mental, khususnya pada mahasiswa.


Dalam sambutannya, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Jember, Drs. Albert Tallapessy, M.A., Ph.D., menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif PLKD. “Kami percaya, upaya ini akan memperkuat sistem dukungan psikososial di lingkungan akademik, sehingga mahasiswa dapat belajar dan berkembang secara optimal, baik secara akademik maupun emosional,” ujarnya.

Pelatihan Dosen Konselor menghadirkan narasumber dari Center for Public Mental Health (CPMH), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang merupakan salah satu institusi terdepan dalam pengembangan layanan kesehatan mental di Indonesia. Tim psikolog CPMH yang hadir antara lain Dr. Diana Setyawati, M.H.Sc., Ph.D., Nurul Kusuma, M.Psi., Wirdatul Anisa, M.Psi., dan Anggit Nursasmita, S.Psi. Para narasumber memberikan materi yang mendalam mengenai literasi Kesehatan mental, peran dosen sebagai agen pendampingan psikologis, teknik komunikasi suportif, pertolongan pertama pada luka psikologis (P3LP), serta simulasi penanganan kasus-kasus Kesehatan mental secara umum yang dihadapi mahasiswa.

Prof. Ns. Tantut Susanto, M.Kep .Sp.Kom., Ph.D., selaku Koordinator PLKD Universitas Jember, menekankan pentingnya keberadaan dosen konselor di setiap fakultas. “Dengan meningkatnya kompleksitas tantangan yang dihadapi mahasiswa, kehadiran dosen konselor menjadi sangat strategis. Pelatihan ini menjadi langkah awal pembentukan jaringan dukungan yang sistematis di lingkungan universitas,” jelasnya.

Kegiatan pelatihan berlangsung interaktif melalui kombinasi pemaparan materi, diskusi kelompok, studi kasus, serta simulasi penanganan konseling dasar. Para peserta juga dibekali dengan modul pelatihan dan pedoman rujukan ke layanan profesional yang lebih lanjut jika diperlukan.

Melalui pelatihan ini, Universitas Jember berharap terbentuk komunitas dosen konselor yang berkompeten, berempati, dan siap mendukung mahasiswa dalam menghadapi tantangan akademik, sosial, maupun psikologis. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang kampus dalam membangun ekosistem pendidikan yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
