UNIVERSITAS JEMBER SELENGGARAKAN SEMINAR INTERNASIONAL TENTANG INKLUSI DISABILITAS, TINGKATKAN KESADARAN PENDIDIKAN YANG RAMAH DAN AKSESIBEL

Jember, 15 September 2025 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember sukses menyelenggarakan seminar internasional bertema “Capacity Building in Assistive Technology and Quality Education in Indonesia” pada Senin, 15 September 2025, di Gedung Soedjarwo, Universitas Jember. Acara ini merupakan kolaborasi antara Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Jember, AMINEF, dan World Learning yang juga melibatkan Pusat Layanan Konseling dan Difabel (PLKD-LPMPP).

Sahabat difabel dan mahasiswa difabel Universitas Jember berpasrtisipasi dalam kegiatan seminar internasional dengan tema ‘Assistive Technology & Quality Education’ yang diselenggaran oleh Fulbright specialist yang berkolaborasi dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Jember. Seminar Internasional Assistive Technology & Quality Education menghadirkan salah satu pemateri istimewa, Seminar ini menghadirkan para ahli di bidangnya, yaitu Molly Kimmel, OTR/L dari MonTECH, University of Montana, Amerika Serikat, dan Alies Poetri Lintangsari, S.S., M.Li. dari Monash University, Australia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya wawasan inklusi disabilitas, memperkenalkan teknologi bantu (assistive technology) dalam lingkungan pendidikan, serta mengangkat isu penelitian strategis terkait Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) di dunia pendidikan.

Molly Kimmel dan Alies Lintang, S.S., M.Li dari Universitas Montana. Molly Kimmel memiliki fokus utama pada pengajaran dan penelitian di bidang penyediaan teknologi bantu bagi penyandang disabilitas, sebuah topik yang sangat relevan dengan upaya peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan inklusif. Kehadiran Molly Kimmel memberikan wawasan baru tentang bagaimana teknologi dapat menjadi jembatan yang memampukan setiap individu, tanpa terkecuali, untuk mendapatkan kesempatan belajar yang setara.

Alies Lintang, S.S., M.Li mahasiswa asal Indonesia yang saat ini tengah menempuh studi di University of Montana, Amerika Serikat. Dalam paparannya, Anies membagikan pengalaman berharga mengenai bagaimana sebuah kampus dapat bertransformasi menjadi kampus inklusi yang ramah bagi mahasiswa penyandang disabilitas. Melalui pengalaman langsungnya dalam mendukung terwujudnya lingkungan akademik yang aksesibel, Anies menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan institusi dalam menciptakan budaya inklusif. Kehadirannya menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi sivitas akademika Universitas Jember untuk terus memperkuat layanan pendidikan inklusi yang berkeadilan bagi semua mahasiswa.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Koordinator PLKD LPMM Universitas Jember, Prof. Tantut Susanto, Ph.D. Lima mahasiswa disabilitas dari Universitas Jember juga hadir, didampingi oleh lima mahasiswa “sahabat disabilitas.” Para mahasiswa disabilitas menyambut baik acara ini dan mengungkapkan kegembiraan mereka. Mereka berharap pendidikan inklusif di Universitas Jember dapat terus berjalan dengan lebih aksesibel dan ramah disabilitas. Sahabat Difable turut berpartisipasi secara langsung dengan mencoba berbagai alat yang dibawa oleh pemateri Molly Kimmel. Melalui percobaan ini, peserta dapat merasakan secara nyata bagaimana teknologi bantu memberikan kemanfaatan dalam mendukung aktivitas belajar mahasiswa Difable, sekaligus memperkuat pemahaman akan pentingnya inovasi teknologi dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif.

Seminar ini merupakan langkah awal untuk mempromosikan pendidikan yang berkualitas, adil, dan setara bagi semua peserta didik Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi jembatan untuk menjalin kerja sama berkelanjutan antara Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dengan MonTECH University of Montana, termasuk di bidang penelitian, pengembangan kapasitas, dan pelatihan lanjutan. Melalui kerja sama ini, Universitas Jember berupaya mewujudkan visi sebagai institusi pendidikan yang memberikan nilai dan kontribusi lebih bagi masyarakat. Harapan dari keikutsertaan Sahabat Difable sebagai pendamping serta mahasiswa penyandang difabel dalam seminar internasional ini dapat memberikan pengalaman berharga untuk memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan. Bagi mahasiswa difabel diharapkan dapat meningkatkan semangat dan menumbuhkan rasa percaya diri (PLKD).