Jember, 20 September 2025 — Universitas Jember (UNEJ) terus berkomitmen dalam menciptakan lingkungan kampus yang suportif dan responsif terhadap kebutuhan mental civitas akademikanya. Hari ini, Pusat Layanan Konseling dan Disabilitas (PLKD) LPMPP UNEJ sukses menyelenggarakan pelatihan Psychological First Aid (PFA) bagi 50 tenaga kependidikan dan petugas keamanan. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan dasar dalam memberikan pertolongan pertama psikologis saat terjadi situasi darurat atau krisis mental di lingkungan kampus.
Acara diawali dengan laporan dari Koordinator PLKD, Prof. Tantut Susanto, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom., Ph.D., yang menekankan pentingnya peran seluruh staf dalam mendeteksi dan merespons kondisi psikologis darurat yang mungkin dialami oleh mahasiswa. Selanjutnya, Kepala LPMPP, Prof. Dr. Ermanto Fahamsyah, S.H., M.H., memberikan sambutan dan secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, Kepala LPMPP menggarisbawahi urgensi pembekalan PFA sebagai bagian dari upaya UNEJ untuk meningkatkan layanan dan kesejahteraan mental di lingkungan kampus.

Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber ahli dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember yaitu Janariya Laili, S.Psi, M.Psi yang menyampaikan materi tentang urgensi tanggap darurat di kampus dan Panca Kursisitin Handayani, S.Psi, MA, Psikolog yang menyampaikan materi tentang Psychological First Aid (PFA). Keduanya membawakan materi dengan pendekatan praktis dan interaktif, mengajarkan prinsip-prinsip dasar PFA, seperti:
- Look (Lihat): Mengidentifikasi orang yang membutuhkan bantuan dan memahami kondisi mereka.
- Listen (Dengarkan): Mendengarkan keluhan dengan empati tanpa menghakimi.
- Link (Hubungkan): Menghubungkan individu yang terdampak dengan sumber daya atau bantuan profesional yang tersedia.

Para peserta sangat antusias mengikuti setiap sesi, terutama saat sesi simulasi studi kasus. peserta belajar bagaimana menerapkan langkah-langkah PFA secara langsung, seperti memberikan dukungan emosional, menenangkan individu dalam keadaan panik, dan memberikan informasi yang akurat dan relevan.

Dengan bekal ilmu ini, UNEJ berharap para tenaga kependidikan dan petugas keamanan dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih tanggap dan peduli terhadap masalah kesehatan mental. Pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam membangun budaya kesiapsiagaan mental, memastikan bahwa setiap civitas akademika di lingkungan UNEJ mendapatkan dukungan yang layak dan tepat saat mereka membutuhkan (PLKD).
