Pusat Layanan Konseling dan Difabel LPMPP Universitas Jember pada 25-26 Nopember 2025 mengadakan kegiatan Meningkatkan Pelayanan Prima untuk Mahasiswa Difabel melalui Forum Discussion Group Tenaga Kependidikan dalam Disability Awarness di Aula LPMPP Universitas Jember. Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Khoiron, S.KM.,M.Sc selaku Sekretaris Bidang Umum dan Keuangan LPMPP Universitas Jember. Sebagai institusi pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab untuk menyediakan layanan pendidikan yang inklusif dan aksesibel bagi seluruh mahasiswa, termasuk mahasiswa difabel.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, Perguruan Tinggi diwajibkan menyediakan fasilitas, sarana, dan prasarana yang mendukung partisipasi aktif untuk mahasiswa disabilitas di lingkungan kampus. Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2014 tentang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Pendidikan Layanan Khusus dan/atau Pembelajaran Layanan Khusus pada Pendidikan Tinggi.
Dalam konteks ini, keberhasilan implementasi pendidikan inklusif tidak hanya bergantung pada penyediaan fasilitas fisik, tetapi juga pada kemampuan Tenaga Kependidikan dalam memberikan pelayanan prima kepada mahasiswa difabel. Tenaga Kependidikan berperan penting sebagai ujung tombak dalam menciptakan pengalaman belajar yang inklusif, baik dalam hal administrasi, pelayanan akademik, maupun interaksi sehari-hari.
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih terdapat kendala dalam memberikan layanan yang optimal kepada mahasiswa difabel. Kendala tersebut meliputi minimnya pemahaman Tenaga Kependidikan terhadap kebutuhan khusus mahasiswa difabel, kurangnya pelatihan terkait difabel, serta belum adanya panduan praktis dalam menangani berbagai situasi yang melibatkan mahasiswa difabel. Akibatnya, mahasiswa difabel kerap menghadapi hambatan dalam mengakses layanan kampus, baik dari segi fisik, komunikasi, maupun sikap. Kondisi ini dapat memengaruhi pengalaman belajar mereka dan menghambat pencapaian akademik yang optimal.
Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pelatihan khusus bagi Tenaga Kependidikan yang fokus pada peningkatan keterampilan dan pemahaman mereka terkait pelayanan prima kepada mahasiswa difabel. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun sensitivitas terhadap kebutuhan mahasiswa difabel, meningkatkan kemampuan komunikasi inklusif, serta memperkuat kapasitas Tenaga Kependididikan dalam menghadapi situasi-situasi yang beragam di lingkungan kampus.
Oleh karena itu, kegiatan ini dirancang untuk memberikan ruang dialog dan pembelajaran bersama antara para Tenaga Kependidikan, mahasiswa difabel, dan para ahli di bidang disabilitas. FGD ini bertujuan untuk menggali tantangan, kebutuhan, serta strategi pelayanan yang lebih inklusif di Universitas Jember. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Universitas Jember dapat semakin memperkuat komitmennya sebagai kampus inklusif yang mendukung keberagaman dan kesetaraan akses pendidikan bagi semua mahasiswa, serta membangun budaya kampus yang lebih inklusif dan humanis. Tenaga Kependidikan yang telah mendapatkan pelatihan diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan untuk mendukung mahasiswa difabel. Dalam jangka panjang, peningkatan kualitas layanan kepada mahasiswa difabel akan memperkuat citra Universitas Jember sebagai institusi pendidikan tinggi yang inklusif dan berdaya saing yang tinggi.

